Menyoal Jadwal Kelas Semester Gasal 2024: FISIP Tiadakan Jam Perkuliahan Larut Malam

Mengawali minggu ketiga perkuliahan semester ganjil tahun ajaran 2024/2025, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) kini meniadakan jam perkuliahan malam yang sebelumnya diterapkan sejak Senin (19/08) hingga Jumat (06/09). Perubahan kebijakan jam kuliah ini mulai dilaksanakan sejak Senin (09/09).
Akar Permasalahan Jam Perkuliahan Malam: Penambahan Kuota Mahasiswa Baru
FISIP Undip sebelumnya memiliki empat sesi jam perkuliahan yang dimulai pukul 07.00 dan berakhir pukul 17.30. Namun, pada awal semester ganjil 2024/2025, FISIP menerapkan enam sesi jam perkuliahan tiap harinya dimulai pada pukul 06.30 dan diakhiri pada pukul 22.20.
Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan, S Rouli Manalu, memaparkan bahwa penambahan jam perkuliahan seiring dengan penambahan kuota mahasiswa baru pada angkatan 2024.
“Antisipasinya adalah mahasiswa kita itu naik menjadi 260 untuk angkatan 2024 masing-masing prodi, maka dengan begitu menjadi 5 kelas paralel,” papar Rouli saat diwawancarai pada Selasa (10/09).
Walaupun daya tampung mahasiswa baru sudah dinaikkan dibandingkan angkatan sebelumnya, nyatanya tidak semua mahasiswa melakukan pendaftaran ulang. Awalnya, FISIP Undip telah merancang enam kelas paralel yang terdiri dari lima kelas reguler dan satu kelas International Undergraduate Program (IUP).
“Ternyata ada hal yang pada perkembangannya berbeda dari ekspektasi. Walaupun sudah dinyatakan sampai masuk 260 orang, ternyata yang mendaftar ulang dan meregistrasi sekitar 200-220 orang. Makannya kita bisa mempertahankan empat kelas paralel, walaupun ada yang 260, lalu 255 pokoknya 200 plus plus yang daftar ulang, ditambah satu kelas IUP,” lanjutnya.
Perihal Penutupan Ruangan Kelas Gedung D Lantai 3
Di luar aspek kenaikan jumlah mahasiswa, penutupan ruang kelas di gedung D lantai tiga pun turut andil dalam terlaksananya jam perkuliahan malam FISIP Undip, terutama pada program studi Administrasi Bisnis yang saat ini memiliki enam kelas reguler.
“Maka yang ada cuma kelas gedung A, gedung B, dan gedung C, (sedangkan) gedung D ditutup. Nah, ternyata yang terjadi itu adalah betul-betul kita membuat jam kelas 19.40 sampai 22.20 ada beberapa kelas, terutama kelas Administrasi Bisnis karena mereka aktual nambah kelasnya jadi 6 paralel,” jelas Rouli.
Evaluasi Jam Perkuliahan Malam di FISIP: Ternyata Tidak Efektif!
Mengenai keberlangsungan jam perkuliahan malam, Rouli melihat bahwa setelah evaluasi selama satu minggu, sesi tersebut tidak efektif bagi mahasiswa pun dosen sebagai tenaga pendidik.
“Kita melihat bahwa itu tidak terlalu atmosfer yang akomodatif. Mahasiswa pulang malam malam dan untuk dosen itu juga terlalu melelahkan. Ya jadi itu kita all in all, we see that (it is) inefficient. Tidak bagus begitu,” tutur Rouli.
Mulai dari fasilitas, dosen, terutama mahasiswa, Rouli menjelaskan terdapat banyak pertimbangan untuk meniadakan kelas malam hari. Prosedur dan alur perubahan ini juga dilakukan perlahan agar semua mahasiswa terakomodasi dan tidak ada lagi yang mendapatkan kelas pada pukul 19.50-22.20.
“Kita mempertimbangkan fasilitas, terkait dengan ketersediaan. Kita mempertimbangkan manusianya, kita mempertimbangkan dosen, kita mempertimbangkan mahasiswa. Up to now, di minggu ketiga kemarin, itu tidak ada lagi yang kelas yang jam 7 malam sampai jam 10. Semuanya berakhir di kelas as early as 17.10 sampai 19.30 atau 19.40,” jelasnya.
Sesi perkuliahan ini mendapatkan keluhan dari salah satu mahasiswa Administrasi Bisnis, Putra Versa Maulana, yang mengaku sesi perkuliahan malam menyulitkannya dari segi transportasi.
“Saya merasa dengan adanya kelas malam ini sangat merepotkan karena mengganggu jam produktif, saya jadi bingung mau pulang pake apa karena sudah tidak ada BRT, dan mengganggu agenda/kegiatan lain yang biasanya dilakukan saat malam hari seperti rapat organisasi dan semacamnya,” keluhnya.
Tantangan Mengubah Jam Kuliah
Menyusul evaluasi yang dilakukan pada minggu kedua perkuliahan, Rouli beserta tim administrasi akhirnya menerapkan modifikasi untuk menghilangkan kelas malam.
“Jadi itulah yang membuat di minggu kedua itu, bukan gampang loh ya, itu saya mengerjakan semua itu sendiri dengan staf administrasi. Mas Johan itu penjadwalnya. Kami melihat kemungkinan-kemungkinan di mana (jadwal) ini tidak tabrakan bisanya,” ujarnya.
Risiko terhadap mahasiswa yang mengalami tabrakan jadwal kuliah tidak terelakkan karena adanya perubahan jam perkuliahan. Menanggapi isu ini, pihak fakultas berupaya bekerja sama dengan pihak Advokesma tiap program studi di FISIP.
“Makanya saya kerja sama, sama anak Advokesma. Call semuanya supaya tidak ada yang dipindah kelasnya tanpa sepengetahuan. Kecuali itu dipindah tidak ada bentrok, tidak apa. Kalau dipindah, bentrok, maka dia harus pindah kelas yang lain, gitu. Jadi itu bukan sesuatu yang gampang,” jelas Rouli.
Tanggapan Mahasiswa Terkait Peniadaan Jam Perkuliahan Malam Hari
Mengubah jam perkuliahan dengan menghilangkan kelas malam menjadi kabar baik bagi mahasiswa. Seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakhri Wibowo yang telah merasakan kelas pada jam 19.50-22.20 merasa peniadaan kelas malam menguntungkan baginya.
“Menurutku bagus si setidaknya lebih meringankan ga terlalu malam. Menguntungkan karena dapat selesai lebih awal maka masih ada waktu yang dapat digunakan pada malam harinya,” ujar Fakhri saat diwawancarai via WhatsApp pada Senin (09/09).
Hal serupa juga diutarakan oleh Versa yang mengatakan perubahan jadwal untuk meniadakan kelas malam menguntungkan untuknya, tapi tidak bagi teman-temannya yang mengalami bentrok kelas.
“Bagi saya pribadi, (perubahan) ini menguntungkan. Tapi sayangnya nasib ini tidak dirasakan oleh teman-teman saya yang lain karena ada beberapa teman saya yang jadwalnya jadi berantakan dan harus menata ulang waktunya karena adanya perpindahan kelas,” tutur Versa.
Kebijakan untuk Kemajuan
Terkait kebijakan baru di FISIP Undip, Fakhri menyarankan agar fakultas dapat mempertimbangkan lagi dalam menentukan jam perkuliahan.
“Lebih dipertimbangkan lagi saja dalam menentukan jam (perkuliahan), supaya tidak ada yang terbebani dengan jam dan perubahan-perubahan yang ada,” harap Fakhri.
Sementara itu, Rouli berharap agar mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik) dapat melihat ke arah yang lebih jauh sebagai bagian dari FISIP Undip.
“Saya berharap supaya kita semua stakeholder, mahasiswa, dosen, tendik itu bisa melihat longview bahwa ini adalah untuk perkembangan kampus kita, untuk kemajuan civitas akademika. Harapan saya, kamu, kita semua, memposisikan diri sebagai bagian dari FISIP. Ownership to the all programs dengan satu pemahaman bahwa itu semua kita lakukan untuk kemajuan FISIP Undip,” pungkasnya.
Reporter: Deana Zahira
Penulis: Deana Zahira
Editor: Cheryl Lizka
Pemimpin Redaksi: Natalia Ginting
Desain: Nurlita Aziza