Semaraknya Peringatan Hari Sindrom Down Sedunia di Media Sosial Instagram
Resmi ditetapkan oleh PBB sejak tahun 2012, Hari Sindrom Down Sedunia (HSDS) atau World Down Syndrome Day (WDSD) diperingati setiap tanggal 21 Maret. Ada yang menarik di balik pemilihan tanggal ini karena menandakan keunikan tiga salinan kromosom ke-21 atau yang biasa dikenal dengan nama trisomy 21 yang menjadi penyebab Sindrom Down.
Dilansir dari Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, Sindrom Down atau Down Syndrome merupakan suatu kelainan genetik yang dibawa sejak bayi lahir, yakni terjadi ketika masa embrio (cikal bakal bayi). Hal ini disebabkan kesalahan pembelahan sel yang disebut “nondisjunction” embrio yang normalnya menghasilkan dua salinan kromosom 21. Sedangkan pada Sindrom Down menghasilkan tiga salinan kromosom 21, akibatnya bayi kelebihan satu kromosom dibanding lazimnya.
World Health Organization (WHO) mengestimasikan kelahiran anak dengan Sindrom Down 1 : 1.000 hingga 1 : 1.100 kelahiran di seluruh dunia. Sehingga ada sekitar 3.000 sampai 5.000 anak lahir dengan kondisi ini dan diperkirakan ada sekira 8 juta penderita Sindrom Down di seluruh dunia.
Di Indonesia, Yayasan POTADS (Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome) pun telah merencanakan acara peringatan HSDS yang seharusnya diselenggarakan pada hari ini (21/3) pukul 11.30 WIB di One Belpark Mall, Jakarta. Akan tetapi, acara tersebut ditunda pelaksanaanya, mengingat imbauan pemerintah pusat terkait pencegahan penyebaran virus COVID-19. Rencananya, peringatan HSDS ini akan diadakan berbarengan dengan Bulan Kesadaran Sindrom Down (Down Syndrome Awareness Month) pada Oktober mendatang, jika situasi sudah kembali kondusif.
Meski demikian, hal tersebut tidak mematahkan semangat dan antusiasme para penyandang Sindrom Down beserta orang tua mereka. Melalui media sosial instagram, banyak akun yang membagikan keceriaan seputar perayaan HSDS 2020. Tidak sedikit pula artis dan influencer yang turut meramaikan perayaan “online” ini dengan mengunggah video ucapan “Selamat Hari Down Syndrome Dunia” serta menggunakan tagar #dirumahaja.
Sesuai tema yang diusung, yakni “Ada dan Bisa untuk Indonesia”, Yayasan POTADS ingin membangun kesadaran seluruh masyarakat bahwa penyandang Sindrom Down itu ada dan mampu meraih prestasi yang membanggakan untuk negeri tercinta ini.
Teks oleh: Annisa Qonita A.
Editor: Ikhsanny Novira I.
Redaktur Pelaksana: Annisa Qonita A.