Potret salah satu ayunan baru FISIP (Sumber foto: Kayla Fauziah)

Baru-baru ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) yang memasuki area kampus akan disambut dengan pemandangan unik. Pemandangan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah dua ayunan yang terletak di sisi kanan dan kiri Gedung D FISIP Undip. Spot baru ini terhitung sudah tiga minggu lebih meramaikan kampus oranye semenjak resmi dipasang pada Selasa (05/11). 

Melansir unggahan akun TikTok pribadi Dekan FISIP Undip, @teguh.yuwono, ayunan ini merupakan permintaan salah satu mahasiswa lewat kolom komentar. Mengingat renovasi FISIP yang tengah gencar-gencarnya, pemasangan ayunan ini tentu tidak lepas dari berbagai komentar mahasiswa.

Tangkapan layar unggahan Dekan FISIP Undip mengenai permintaan ayunan (Sumber: TikTok @teguhyuwono)

Ayunan Baru Penghilang Suntuk

Sebagai bagian dari pembangunan FISIP, ayunan menjadi opsi hiburan mahasiswa di kala bosan dan lelah. Hal ini seperti yang dikatakan mahasiswa Ilmu Komunikasi 2023, Putri (bukan nama asli), kala diwawancarai LPM OPINI pada Selasa (12/11). 

“Kalau dari aku sendiri, sih, sebenarnya sangat senang dengan ayunan ini karena bener-bener di perkuliahan kita kan sudah suntuk dengan banyak hal. Tiba-tiba ada, nih, satu hiburan yang kita dapet. Jadi, menurutku itu (ayunan) bisa banget jadi tempat buat kita refreshing begitu,” ujarnya. 

Putri juga turut memberikan komentarnya terkait Dekan FISIP Undip yang memfungsikan akun TikTok pribadinya sebagai wadah aspirasi mahasiswa. Menurutnya, adanya interaksi langsung antara dekan dan mahasiswa melalui TikTok menjadi salah satu bukti bahwa suara mahasiswa didengar. Namun, Putri menyayangkan bahwa aspirasi yang didengarkan hanya tentang ayunan saja. 

“Menurutku ini sesuatu yang bagus banget karena beliau ini benar-benar mendengarkan mahasiswanya. Tapi, di sisi lain, aku rasa kurang bijak juga kalau yang di-notice hanya (permintaan) ayunan saja,” terangnya. 

 

Prioritas FISIP Kembali Dipertanyakan 

Menyoal pemasangan ayunan, tanggapan lain datang dari mahasiswa Hubungan Internasional 2024, Rachel, yang menilai ayunan FISIP relevansinya rendah bagi mahasiswa. Oleh sebab itu, pembangunannya yang terbilang cepat patut dipertanyakan dasarnya. 

“Menurutku ya kurang penting aja ada ayunan itu. Padahal sebelum-sebelumnya sudah ada permintaan buat fasilitas yang lebih urgent, tapi gak dilakukan,” jelas Rachel saat diwawancarai LPM OPINI pada Rabu (13/11).

Masih mempertanyakan tentang prioritas FISIP, Rachel juga melihat ketidaksetaraan fasilitas yang dialami tiap jurusan seharusnya bisa diatasi terlebih dahulu sebelum menambah fasilitas yang tidak memiliki urgensitas, seperti ayunan.

“Kayak di HI (Hubungan Internasional) kebutuhan lab-labnya masih belum cukup baik, terutama tentang ukuran ruangannya yang kecil. Kami untuk latihan MUN (Model United Nations) dan stuff like that jadi lebih sering di luar kampus atau malah di kelas karena lebih luas,” urainya.

Permasalahan seperti laboratorium dan sebarang fasilitas pendukung kegiatan belajar-mengajar seperti inilah yang dirasa lebih cocok untuk diprioritaskan pihak fakultas, mengingat kadar kepentingannya yang tinggi untuk mahasiswa. 

 

Stop Fokus ke Luar, Fokus ke Dalam! 

Mengingat wewenang untuk membuat sebuah fasilitas di ranah kampus merupakan hak yang seharusnya dipergunakan secara maksimal oleh pihak fakultas, Rachel beranggapan bahwa FISIP sebaiknya mengutamakan pembangunan yang akan berdampak besar ke mahasiswa. Menurutnya, saat ini FISIP masih terlalu fokus pada citranya di hadapan publik dengan memilih untuk mempercantik tampilan kampus dibanding memperbaiki dahulu apa yang kurang di dalam. 

“Aku tahu kalau mungkin fakultas mau diperbaiki agar lebih eye catchy, tapi kan jangan (perbaikan) dari luarnya doang, dari dalamnya juga agar kita-kita yang mahasiswa ini bener-bener bisa ngerasain impact-nya gitu,” kata Rachel. 

Lebih lanjut, Rachel berharap FISIP ke depannya bisa lebih mengedepankan pembangunan fasilitas yang berguna bagi mahasiswa. 

“Misalnya kayak fotokopian, itu kan bakal lebih helpful,” sebutnya.

Senada dengan apa yang disampaikan Rachel, Putri berpesan agar FISIP bisa merealisasikan fasilitas yang bertujuan untuk menunjang kegiatan mahasiswa di luar perkuliahan, seperti untuk kerja kelompok dan acara organisasi.

“Semisal mungkin, study space yang lebih banyak, atau mungkin tempat-tempat yang bisa digunakan mahasiswa untuk berkumpul dan orasi seperti itu,” tutup Putri. 

 

Reporter: Kayla Fauziah

Penulis: Kayla Fauziah 

Editor: Cheryl Lizka

Pemimpin Redaksi: Natalia Ginting

Desain: Nabila Ma’ratunisa

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.