Sidang Verifikasi Pemira FISIP 2024: Titik Terang Perubahan Waktu Sidang hingga Sahnya 32 Calon Senator dan Paslon Kabem Wakabem Tunggal

Pasangan calon Kabem – Wakabem FISIP mendapat nomor urut 1 (Sumber: Natalia Ginting)

Sidang Verifikasi Berkas Pemilihan Umum Raya (Pemira) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) hampir sampai kepada pertengahan babak. Setelah panitia Komisi Penyelenggara Pemilihan Umum Raya (KPPR) menerima 32 berkas calon senator dan satu berkas pasangan calon (paslon) Ketua BEM (Kabem) dan Wakil Ketua BEM (Wakabem), tim KPPR melaksanakan sidang verifikasi berkas selama dua hari pada Sabtu (23/11) pukul 07.30 WIB di Auditorium FISIP Undip dan Minggu (24/11) pada pukul 08.30 WIB di Aula Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) FISIP Undip. Sidang verifikasi tahun ini mengalami banyak perubahan setelah panitia melakukan sejumlah evaluasi dari beberapa kekeliruan tahun-tahun sebelumnya. 

 

Titik Terang Perubahan Jadwal Verifikasi Mendadak 

Panitia KPPR FISIP Undip tahun 2024 melakukan upaya peluncuran waktu sidang lebih awal 30 menit untuk mencegah kemoloran waktu. Namun, terdapat miskomunikasi yang terjadi dengan panitia Publikasi, Desain, dan Komunikasi (PDD) sehingga penyebaran informasi waktu sidang tetap pada pukul 08.30 WIB, yang seharusnya pada pukul 07.30 WIB. Namun, panitia dengan sigap melakukan perubahan jaringan komunikasi (jarkoman) perihal waktu tersebut. 

“Jadi memang sidang itu awalnya dimulai jam 8, KPPR pingin setiap ngasih jarkoman dipercepat 30 menit untuk persiapan. Nah, ini ternyata miskom sama PDD, tiba-tiba diluncurinnya itu 8.30. Aku posisinya lagi di Bandungan, pas aku cek sampai di Tembalang, kok jam 8.30? Yaudah, akhirnya diganti,” terang ketua KPPR FISIP Undip, Agheea Geelwana Alwala saat ditemui LPM Opini pada Minggu (24/11). 

Perubahan waktu sidang terulang kembali, yang semula pada pukul 07.30 WIB, berubah menjadi 08.30 WIB yang dikabarkan melalui cerita Instagram Pemira FISIP Undip, @pemirafisipundip. Agheea menyampaikan bahwa perubahan waktu ini terjadi karena forum telah menyepakati untuk menunda sidang selama 1×15 jam.  

“Nah, untuk hari ini kenapa yang dipostingnya 7.30, tapi di story Instagram 8.30. Karena memang kesepakatannya di sidang. Jadi kemarin itu, antara jam enam atau jam tujuh itu disepakati untuk di-pending 1×15 jam. Nah, pending terhitung selesai ketika sudah jam 9, jadi itu kenapa ada perhitungan dari forum,” lanjutnya. 

 

Urutan Sidang Verifikasi Tidak Runtut Sesuai Pendaftaran 

Terdapat hal yang luput dari pendaftaran berkas lalu, yakni nihilnya pemberian nama di map pendaftaran sebagai tanda pengenal pemilik berkas. Panitia juga tidak memiliki wewenang untuk memodifikasi berkas, termasuk memberikan tanda kepemilikan berkas. Maka dari itu, urutan pemeriksaan berkas calon senator dilakukan secara acak, disesuaikan dengan berkas mana yang terlebih dahulu dibuka. 

“Kalau dipikir lagi memang kita tidak punya hak untuk memodifikasi berkas calon peserta pemira, siapapun itu, senator ataupun kabem. Jika memang mereka tidak ada nama dan itu sebenarnya tidak masuk juga di-checklist kami, jadi memang banyak luputnya lah terkait ini dan baru sadar ketika pendaftaran hari terakhir, jadi nggak ada namanya gitu loh. Akhirnya hasilnya gimana? Yaudah, hingga pada akhirnya kita mencoba untuk transparansi ke semua calon peserta pemira di sidang ini, kalau memang ya tidak ada namanya gitu dan kita tidak berhak untuk memodifikasi, begitupun untuk menamai,” jelas Agheea.

 

Sidang Selama Dua Hari: Tindakan Preventif terhadap Tingginya Animo Peserta

Berbeda dengan tahun-tahun lalu, sidang verifikasi tahun ini dilaksanakan selama dua hari di akhir pekan. Hal ini merupakan bentuk tindak preventif jika ada kekeliruan yang menghambat keberjalanan sidang oleh forum, ditambah tingginya jumlah calon yang mendaftarkan diri akan memerlukan waktu yang lebih pula untuk pemeriksaan berkas. 

“Kenapa ada 2 hari? Esensinya apa? Dua hari ini sebagai tindakan preventif juga sebenarnya karena kita lihat yang daftar senator itu dari UPK 18, dari Prodi 14, Kabem – Wakabem, walaupun cuma 1, itu gila (lama) sebenarnya. Tahun kemarin itu setauku total semua senator ya itu 20-an, itu udah ditambah dari UPK dan prodi. Tahun ini gila (jumlah) senatornya. Jadi, kita udah tau animonya seperti apa hingga pada akhirnya diadakan tindakan preventif lah sidang 2 hari,” jelas Agheea. 

 

Sahnya 1 Paslon Kabem-Wakabem 

Paslon Kabem dan Wakabem, Satria Fawaz dan Ahmad Yafi melakukan sidang verifikasi pada hari kedua. Mereka berhasil maju ke babak selanjutnya setelah seluruh berkas pendaftarannya dinyatakan sah pada sidang verifikasi. Dengan demikian, Minggu (24/11) resmi hanya satu paslon yang maju untuk berkontestasi sebagai Kabem dan Wakabem. Otomatis mereka akan maju dengan melawan kotak kosong. 

Terkait hal tersebut, paslon Kabem dan Wakabem pastinya tidak memiliki lawan untuk kampanye lisan. Lantas, bagaimana mekanisme kampanye yang akan dilaksanakan? Menjawab permasalahan ini, Agheea menuturkan bahwa akan dilakukan revisi booklet perihal kampanye lisan, yakni dengan mengadaptasi konsep uji publik. 

“Nah kalau memang ini mereka udah lolos dan lawan kotak kosong, itu nanti kita sudah menyiapkan untuk revisi SK di booklet, pokoknya SK tentang kampanye, yakni kampanye lisan. Nanti bakal kita ubah seperti konsepnya uji publik karena memang 1 saja kan, tapi tetap dengan adanya mosi dan pertanyaan,” tutur Agheea. 

Agheea juga berharap kepada seluruh mahasiswa untuk hadir mengkritisi paslon saat periode kampanye lisan demi FISIP yang lebih baik. 

“Yang kita harapkan itu mahasiswa yang hadir nanti di debat itu dapat aktif lah untuk mengkritisi. Dengan konsep ini, kita sangat maximize partisipasi publik ris, karena apa? Karena sebelumnya itu kita bisa. Nah di debat itu mereka fokus untuk berargumen  pertanyaan karena memang pertanyaan yang disiapkan itu sangat krusial lah untuk FISIP. Cuman ini ya kita sangat-sangat melibatkan dan berharap dengan partisipan debat untuk aktif gitu lho mengkritisi,” pungkas Agheea. 

 

Nomor Urut Calon Senator dan Paslon Kabem Wakabem 

Seusai sidang, Pemira FISIP Undip resmi memasuki masa kampanye per Senin (25/11), penomoran 32 calon senator dan 1 paslon Kabem – Wakabem yang menjadi kontestan Pemira FISIP Undip tahun ini antara lain:

UPK FISIP Undip 

  1. Ridha Ainnurrosidah (UPK PSM) 
  2. Awalul Tsarah (UPK PMKP)
  3. M. Rifqy Maulana (UPK Globies) 
  4. Khairunnisa Kaia (UPK HIMPS) 
  5. Perpetua Kingkin (UPK PRMK)
  6. Erlynda Aulia (UPK Species) 
  7. Nisrina Salwa (UPK PSM)
  8. Almer Guspran (UPK Aufklarung) 
  9. Adelia Dwi Mareta Putri (UPK HIMPS)
  10. Erlina Chelsilis (UPK Species) 
  11. Amira Cahya Ramadhan (UPK FKMM)
  12. Cantika Dwi Yanti (UPK Tatra) 
  13. Ardine Maulana Harsyapurta (UPK FKMM)
  14. Laura Aria (UPK Bulu Tangkis)
  15. Fitria Putri (UPK Bulu Tangkis)
  16. Zunaedi Ishak (UPK Orangers) 
  17. Theopilus Sebayang (UPK PMKP)
  18. Davin Aditya H.W (UPK Orangers) 

Program Studi Ilmu Pemerintahan 

  1. Radja Zachary Santoso Putra 
  2. Anang Abhi Nugroho 
  3. R. R. Angelina 
  4. Desty Sandina
  5. Fadhila Aswauzan 
  6. Hakam Ahimsa 

Program Studi Administrasi Publik

  1. Febi Briliani 
  2. Varelina Diva 
  3. Jamilah Cahyaning 
  4. Siti Nurhayati 

Program Studi Administrasi Bisnis 

  1. Atikah Shofiyah H
  2. Andika Satria

Program Studi Hubungan Internasional

  1. Azy Zikro 
  2. Riyadi Fajar

Paslon Kabem – Wakabem 

  1. Satria Fawaz – Ahmad Yafi 

 

Reporter: M. Arif Maulana, Taufiqurrahman Alfarisi, Shoffatul Jannah, Aulia Retno, Najwa Rahma, Natalia Ginting

Penulis: Natalia Ginting

Editor: Zharabib Rizha

Pemimpin Redaksi: Natalia Ginting 

Desain: Rifat Farhan 

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.