Diskusi Gender UKM U An-Niswa, Tanda Perlawanan  Kekerasan Seksual oleh Mahasiswa Masih Eksis

Diskusi gender yang mengambil tema “Kenali Bentuk-Bentuk Pelecehan Seksual dan Respons terhadap Pelecehan Seksual” rampung pada Kamis (5/3) kemarin. Diskusi yang berlangsung seperti kajian ini dilangsungkan di sebelah Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo dengan pemateri Dewi Aviyah yang merupakan aktivis komunitas Muda Bersuara. Diinisiasi oleh UKM U An-Niswa dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia, diskusi ini membahas beragam masalah ketidaksetaraan gender – pun kekerasan seksual serta kebijakan-kebijakan baik dari kampus maupun pemerintah yang dinilai mengekang kebebasan feminisme, seperti penerapan jam malam di kampus UIN Walisongo sampai ketidakpastian RUU PKS yang dinanti-nanti.


Angin Segar bagi Mahasiswa
Setelah sempat viral di media sosial mengenai kasus ketidaksetaraan gender yang dilakukan salah satu BEM di beberapa fakultas Universitas Negeri Jakarta lewat akun instagram yang menunjukan foto tokoh BEM perempuan disamarkan atau diganti dengan gambar kartun, kemudian viral pula postingan akun instagram info_upi dengan tulisan “Jaman perempuan jadi presiden aja banyak aset yang dijual. Kalo kejadian lagi gimana? Mau jual idealisme mahasiswa?”. Hal tersebut hanyalah dua dari banyak kasus ketidaksetaraan gender bahkan pelecehan seksual di lingkup kampus yang seharusnya ada pada garda terdepan membela kesetaraan.


Secara harfiah memang tidak semua mahasiswa memiliki pemikiran-pemikiran seperti itu. Namun, di sisi lain masih bergelimang mahasiswa yang ikut menegakkan adanya kesetaraan gender dan menolak kekerasan seksual, bahkan di antaranya tergabung dalam komunitas-komunitas aktivis yang menyuarakan keadilan secara terang-terangan. Adanya diskusi gender pada Kamis lalu merupakan sebuah angin segar bagi mahasiswa dan masyarakat, bahwa di samping kasus ketidaksetaraan gender atau bahkan kekerasan seksual yang beberapa disesali datang dari ranah kampus, tetap masih ada mahasiswa yang berusaha menegakkan keadilan dan menebar kebaikan tersebut salah satunya lewat diskusi intensif.

Reporter: Luthfi Maulana / Amelia Nur
Editor: Ikhsanny N.I
Redaktur Pelaksana: Annisa Q.A

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.