Jadi Ruang Diskusi Gagasan: Keterlambatan, Perubahan Tempat, hingga Derasnya Hujan Turut Warnai Roadshow Pemira Undip di FISIP

Potret paslon Ketua BEM Undip nomor urut 1 ketika sesi tanya jawab pada Roadshow Pemira Undip di FISIP, Rabu (11/12) (Sumber foto: Natalia Ginting)

Komisi Penyelenggara Pemilihan Umum Raya (KPPR) Universitas Diponegoro (Undip) 2024 telah menyelenggarakan roadshow fakultas yang kedelapan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip pada Rabu (11/12). Kegiatan tersebut dihadiri oleh kedua pasangan calon (paslon) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip, Calon Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa (MWA-UM) Undip, dan sejumlah mahasiswa FISIP dari berbagai program studi. Dilansir dari akun Instagram Pemira Undip @pemiradiponegoro, kegiatan ini akan berlangsung mulai pukul 12.30 WIB sampai 17.30 WIB di Auditorium FISIP Undip. Namun pada kenyataannya, roadshow baru dimulai sekitar pukul 14.00 WIB di Auditorium FISIP dan kembali dimulai di tempat yang berbeda, yakni kantin FISIP pada pukul 14.30 WIB. 

 

Keterlambatan hingga Perubahan Waktu dan Tempat 

Berdasarkan pengamatan tim OPINI melalui Instagram Pemira Undip per Selasa (10/12), roadshow Pemira Undip di FISIP akan terlaksana pada pukul 10.30 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Namun, terjadi perubahan jadwal dikarenakan adanya permasalahan perizinan tempat di FISIP. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPPR Pemira Undip, Faizo Relian saat ditemui OPINI pada Rabu (11/12). 

“Jadi dari yang dikoordinasikan Vito (ketua KPPR Pemira Undip) ke aku untuk kemarin itu pemindahan jadwal dari jam setengah sebelas diganti jadi jam satu, itu karena masalah birokrasi peminjamannya,” jelas Faizo.  

Mengenai keterlambatan dari jadwal yang seharusnya, tim KPPR mengaku bahwa hal ini terjadi karena masih minimnya partisipan yang hadir dalam acara roadshow ini. 

“Tadi ada sedikit keterlambatan karena memang kita tadi mau memulai tapi dari koordinasi temen-temen FISIP, di FISIP juga masih sepi. Jadi, dari kita belum bisa untuk memulai dan itu permintaan dari dari temen-teman yang lain juga untuk nunggu (sampai) ramai,” ucap Faizo. 

Tak hanya itu, perpindahan tempat turut mewarnai roadshow fakultas kali ini. Faizo mengatakan bahwa perpindahan ini dilakukan atas dasar permintaan mahasiswa FISIP dengan rasionalisasi masih sedikitnya partisipan roadshow yang hadir. 

“Awalnya itu kita bakal menggunakan di auditorium gedung A lantai 3, tapi ini memang dipindah ke kantin karena tadi peserta, atas permintaan dari Mas Razan karena memang peserta dari roadshow ini masih sepi. Jadi, tadi dari teman-teman FISIP minta untuk pindah di kantin,” tutur Faizo. 

 

Saling Tawarkan Gagasan

Roadshow Pemira Undip yang berlangsung di FISIP ini menjadi ajang saling mengampanyekan visi dan misi dari kedua pasangan calon. Pasangan calon nomor urut 1, Arkan Fadillah menuturkan bahwa apresiasi kegiatan akademik dan non akademik menjadi fokus utama yang akan didedikasikan bagi mahasiswa FISIP.

“Sebagai bentuk apresiasi, kegiatan non akademik itu akan diubah dalam bentuk kredit atau skor yang mana nanti skor ini akan diterjunkan menjadi surat keterangan pengganti ijazah sehingga memang bentuk legalitas dari apa yang teman teman FISIP lakukan di luar kelas,” ujar Arkan saat ditemui oleh OPINI pada Rabu (11/12).

Aufa Atha Ariq Aoraqi, paslon nomor urut 2 juga turut menyampaikan gagasannya berkaitan dengan program yang berdampak bagi mahasiswa FISIP. Menurutnya program yang kaitan dengan isu-isu sosial menjadi fokus mereka untuk mahasiswa FISIP.

“Mahasiswa FISIP juga kan banyak yang fokus ke ranah-ranah isu ya kami juga hadirkan namanya Memoar Festival gitu yang tahun ini sudah dilakukan dan tahun depan akan di kembangkan kembali dengan turut berkolaborasi dengan kawan-kawan FISIP, nanti ada panggung bebas dan juga diskusi diskusi,” tutur Ariq saat ditemui OPINI pada Rabu (11/12).

Menanggapi kedua gagasan paslon, salah satu mahasiswa FISIP Hizu (bukan nama sebenarnya), memberikan pendapatnya. Menurutnya, gagasan yang disampaikan sudah cukup mengakomodasi permasalahan mahasiswa FISIP.

“Bagi saya, beberapa (aspirasi) sudah mengakomodir. Apalagi di FISIP kan pasti banyak belajar politik di Jawa Tengah dan BEM Undip sebagai garda terdepan serta penyumbang aspirasi masyarakat terbesar, ini menjadi momen yang penting. BEM kan mewakili, tidak hanya mewakili universitas, tapi juga mewakili rakyat Indonesia,” ujar Hizu saat ditemui OPINI pada Rabu (11/12).

 

Berpakaian Oranye dan Didandani Layaknya Macan

Roadshow Pemira Undip yang bertempat di FISIP Undip menjadi daya tarik tersendiri karena cara berpakaian kedua calon Ketua dan Wakil Ketua BEM Undip yang mengenakan atribut oranye dan berdandan seperti macan. Faizo menuturkan bahwa cara berpakaian yang demikian merupakan permintaan dari mahasiswa FISIP sendiri sebagai wujud budaya fakultas. 

“Itu adalah request budaya dari kawan-kawan FISIP, jadi kan di setiap fakultasnya itu ada budaya. Jadi, budaya itu adalah yang harus dipenuhi oleh paslon. Itu adalah salah satu budaya yang di-request dari FISIP disampaikan melalui teman-teman KPPR kepada para paslon dan juga MWA,” ungkap Faizo.

Menanggapi hal tersebut, calon ketua BEM nomor urut 2, Ariq menyampaikan rasa senangnya bisa hadir dan mendapat antusiasme pada roadshow kali ini di FISIP Undip.

“Ya alhamdulillah lah pasti banyak antusias dalam iklim demokrasi di Undip khususnya bagi kawan-kawan FISIP ya karena ilmu politik ya,” ucap Ariq.

 

Suara Kurang Jelas akibat Hujan Mengguyur Deras

Di tengah keberlangsungan roadshow, hujan yang mengguyur deras ditambah tidak stabilnya suara microphone semakin meredam suara, sehingga kedua paslon terkendala dalam menyampaikan pandangannya dengan suara jelas. 

“Hari ini jadi sedikit terhambat, ada kendala hujan dan menjadikan apa yang kami suarakan kurang terdengar jelas,” ungkap Arkan.

Hizu sebagai partisipan dari FISIP sendiri merasa bahwa roadshow Pemira 2024 terasa acak-acakan karena suara yang teredam oleh derasnya hujan mengharuskan penyampaian pesan harus dilakukan dengan berteriak. 

“Soalnya kan ada bagian di mana, kayak hujan kan jadi harus merapat ke audiens, jadi kayak nggak sesuai rencana awal, jadi nggak kondusif gitu lah, kayak acak-acakan gitu, nggak fokus ke satu panggung. Bukan yang rusuh gitu, tapi lebih ke karena cuaca aja, jadi harus teriak-teriak,” jelas Hizu.  

 

Harapan Pemira Undip 2024

Di tengah dinamika roadshow Fakultas Pemira Undip di FISIP ini, Hizu berharap agar siapapun yang memegang tanggung jawab sekaligus peran sebagai Kabem-Wakabem maupun MWA, menjaga mandat yang sudah dipercayakan. 

“Bagi saya, siapapun yang menguasai kursi BEM dan MWA, mohon posisi BEM itu nggak cuma jabatan doang, tapi mandat dari mahasiswa, nggak cuma di FISIP, di Undip, tapi juga rakyat Indonesia juga,” ujar Hizu.

Hizu juga berharap pengawalan dan aksi nyata terhadap isu-isu sosial dan masyarakat, seperti kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), hak-hak kaum yang terpinggirkan, menjadi fokus BEM.

“Saya harap BEM Undip di masa depan mampu menampung pendapat rakyat Indonesia yang kritis atas hak-hak mereka juga keinginan mereka yang belum diwujudkan, belum makmur ekonominya, belum sejahtera, atau mungkin ada kasus pelanggaran HAM. Nah, itu harus jadi concern juga untuk BEM, biar kasus pelanggaran HAM ini bukan jadi wacana doang tapi jadi action juga,” tambahnya.

Dengan hadirnya roadshow Pemira Undip ke berbagai fakultas, Faizo berharap mahasiswa bisa mempertimbangkan paslon sesuai dengan visi misi yang dipaparkan.

“Harapannya adalah nantinya ketika roadshow diadakan di setiap fakultas, mahasiswa Undip dapat saling mengkritisi gagasan, visi, misi, dan juga program kerja dari masing-masing paslon dari calon majelis wali amanat untuk nantinya menciptakan Undip yang lebih baik lagi,” pungkas Faizo.

 

Reporter: Fauzan Haidar, Natalia Ginting, Raniya Rafiifa, Taufiqurrahman Alfarisi

Penulis: Fauzan Haidar

Editor: Natalia Ginting 

Pemimpin Redaksi: Natalia Ginting 

Desain: Nabila Mar’atunisa

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.