Serial HUSH, Penggambaran Jujur Kehidupan Jurnalis

LPM OPINI – Diadaptasi dari novel yang berjudul Silent Warning, Hush bercerita mengenai jurnalis surat kabar yang diharuskan memilih antara menyintas di lingkungan keras perusahaan atau menjaga kearifan mereka sebagai jurnalis dari badai masalah nirprofesional yang terjadi. Dengan penggambaran realistis dan relevan, serial ini berfokus pada kehidupan jurnalis sebagai pekerja kantoran dan perjuangan serta dilema yang dihadapi di lingkungan tempat kerja.

BAP is mightier than a PEN

(Foto : JTBC)

Kalimat “roti lebih hebat daripada pena” dapat dikatakan inti dari keseluruhan serial ini. Kalimat tersebut diucapkan oleh Lee Ji Soo (Im Yoon Ah) ketika mendaftar pekerjaan sebagai jurnalis pada perusahaan surat kabar Harian Korea. Bila melihat dari sisi realistis, maka pernyataan tersebut benar adanya. Karena sebagai pekerja, tujuan mereka adalah untuk dibayar yang kemudian digunakan untuk bertahan hidup di kemudian hari, tidak terkecuali jurnalis. Penggambaran jurnalis pada Hush bukan sebagai pencari berita, pengungkap kebenaran yang melawan dunia, tidak, tapi sebagai pekerja kantor biasa yang menerima gaji tiap bulan bernama “jurnalis”.

Hal tersebut bisa dilihat dan dirasakan ketika tokoh-tokoh yang ada berusaha mengatasi permasalahan yang mereka hadapi baik di tempat kerja maupun di rumah. Mereka berjuang menyeimbangkan peran yang mereka mainkan dan melepas stres dengan sebotol soju untuk bisa bertahan di esok hari. Sepanjang cerita, Hush juga menekankan pentingnya rekan sejawat, tanggung jawab pada pekerjaan dan keluarga serta merayakan kerja keras mereka sebagai “pekerja kantor” bukan sebagai “jurnalis”.

No Gain No Pain

(Foto : JTBC)

Ketika mendapati dirinya tidak bisa membuka pintu terakhir untuk meraih mimpinya, Oh Soo Yeon (Kyung Soo Jin) memutuskan membuat catatan kematian yang menyuarakan kegagalannya dalam meraih mimpi. Soo Yeon adalah contoh orang yang percaya akan kerja keras tidak menghianati hasil dan semangat bisa melampaui batas (no pain no gain). Namun, memiliki pengalaman dan kemampuan yang mumpuni tidak selamanya bisa membuahkan hasil. Lelah dengan segala kerja keras yang sia-sia, Soo Yeon menuliskan alasannya membuang mimpinya sebagai No Gain No Pain (tidak ada hasil, tidak ada rasa sakit).

Meski penggambaran pada Hush terkesan berlebihan, catatan kematian Soo Yeon membuat masyarakat bersimpati dan mengundang orang dari berbagai kalangan untuk datang melayat pada pemakamannya. Maksud dari penggambaran tersebut sangat jelas, yakni penderitaan yang dialami Seo Yoon juga dialami banyak orang. Sebagai sesama yang gagal meraih mimpinya karena masalah ‘sepele’, dan bukan karena kurangnya usaha, mereka para pelayat berusaha menunjukkan rasa hormat mereka dengan datang melayat karena mereka berbagi penderitaan sama, yakni usaha yang tidak membuahkan hasil.

Pain for Gain

(Foto : JTBC)

Karena catatan kematian Oh Seo Yoon membuat nama Harian Korea kurang dipercaya dan buruk, maka muncul tindakan pencegahan bernama Pain for Gain (usaha membuahkan hasil). Tindakan tersebut dicanangkan oleh Han Jun Hyuk (Hwang Min Jung), seorang jurnalis jujur yang mengejar keadilan dan kebenaran tetapi kehilangan semangatnya dan menjadi “trash reporter” karena tulisannya membuat seseorang meninggal. Pada tindakan Pain for Gain, pemaparan yang dilakukan Jun Hyuk terkesan mengerikan karena hal tersebut dapat dilakukan dengan mudah oleh media besar. Karena selain menghilangkan citra buruk Harian Korea, tindakan tersebut juga membawa keuntungan bagi perusahaan.

Jika hal tersebut dilakukan di kehidupan nyata, tindakan yang dibawa Jun Hyuk dapat dengan mudah menggiring opini publik, dan secara etis tindakan tersebut tidak etis karena menggunakan kekuasaan yang hanya menguntungkan kelompok tertentu, apalagi oleh media. Karena selain menjadi penyedia informasi, media juga bertanggung jawab akan opini yang bergulir di masyarakat. Jadi penggambaran yang ditampilkan Hush membuka mata penonton untuk sadar akan hal-hal di sekitar dan selalu mengkonfirmasi dua kali sebelum percaya akan informasi yang diterima.

Penutup

(Foto : JTBC)

Tidak salah bila mengatakan bahwa serial ini bukan untuk semua kalangan. Hush mungkin tidak menarik bagi kalangan muda pecinta serial Korea, tetapi menarik bagi penggemar di usia 20-an yang pernah menghadapi masalah yang sama di kehidupan nyata karena menggambarkan kisah nyata dunia perkantoran dan banyak adegan yang dapat mereka rasakan. 

Serial ini juga memiliki tema yang berat karena menggambarkan kehidupan bermasyarakat yang keras yang mungkin bisa menimbulkan reaksi emosi tertentu. Akan tetapi, jika kamu ingin tontonan yang bermakna yang menampilkan sudut pandang yang baik mengenai keluarga, karier, dan kehidupan pada umumnya, kamu bisa mencoba menonton serial ini.

 

Penulis : Wahyu Hidayat

Editor : Halima Iradati

Redaktur Pelaksana : Luthfi Maulana

Pemimpin Redaksi : Langgeng Irma

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.