Tidak seperti perayaan tahun baru di seluruh dunia, umat Hindu Bali merayakan tahun baru Saka dengan berdiam diri di rumah, Nyepi. Perayaan Hari Raya Nyepi dilakukan selama enam hari dengan puncak perayaan pada hari ketiga, yaitu Nyepi atau berdiam diri.

Pada hari itu, seluruh pulau Bali akan ditutup. Jalanan akan sepi, tidak ada aktivitas, bahkan toko-toko hingga bandara tutup. Semua orang berdiam diri di rumah. Tidak terkecuali bagi turis dan wisatawan. Hari Raya Nyepi menjadi momen yang digunakan umat Hindu untuk introspeksi diri, agar lebih baik kedepannya. Nyepi sendiri memiliki filosofi di mana umat Hindu memohon kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, untuk melakukan penyucian Bhuana Alit (manusia) dan Bhuana Agung (alam dan seluruh isinya).

Seperti yang telah disebutkan, perayaan Nyepi umat Hindu di Bali dilakukan selama beberapa hari, berikut rangkaian perayaannya.

Melasti

Melasti yang diadakan dua atau tiga hari sebelum perayaan Hari Raya Nyepi. Upacara ini dilakukan di pura dekat laut (Pura Segara). Melasti ini dilakukan dengan mengarak sarana dan prasarana persembahyangan dari pura ke pantai untuk dibersihkan atau disucikan. Pantai Sanur adalah salah satu contoh tempat untuk melihat prosesi Melasti.

Upacara Bhuta Yadnya dan Pawai Ogoh-Ogoh

Upacara Bhuta Yadnya dilakukan sehari sebelum Nyepi yang bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur negatif dan menciptakan keseimbangan dengan Dewa, Manusia, dan Alam. Upacara ini juga dimaksudkan untuk menyucikan Bhuta Kala yang merupakan Dewa Dunia Dunia Bawah dan Dewa Kehancuran melalui pecaruan (semacam sesembahan).

Saat matahari terbenam, antara pukul 5-6 sore, upacara pengerupukan dimulai. Pengerupukan ini biasanya dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh yang merupakan perwujudan Bhuta Kala yang diarak keliling dan kemudian dibakar. Tujuannya yaitu untuk mengusir Bhuta Kala dari lingkungan sekitar.

Ngembak Geni

Rangkaian terakhir adalah upacara Ngembak Geni, yang dilakukan sehari setelah Nyepi dan merupakan hari kedua Tahun Baru Saka. Biasanya tradisi ini dilaksanakan sebelum pukul 06.00 pagi. Kemudian pada siang hingga sore hari dilanjutkan dengan dharmasanti atau silaturahmi dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur dan saling memaafkan.

Nyepi di Luar Bali?

Perayaan Nyepi di Bali sangat terkenal di dunia. Berbagai turis pun sampai sengaja datang menikmati Nyepi untuk melepaskan diri dari dunia modern dan waktu yang tepat untuk bermeditasi. Namun, apakah hanya umat Hindu Bali yang merayakan Nyepi? Apakah India, sebagai negara dengan mayoritas umat beragama Hindu di dunia tidak merayakan Nyepi?

Ternyata, India dan negara-negara penganut agama Hindu lain tidak merayakan Nyepi sebagaimana umat agama Hindu di Bali. Hal itu dikarenakan penganut agama Hindu di negara lain tidak memakai kalender Saka untuk penanggalannya, sementara Nyepi adalah perayaan tahun baru Saka dan tidak ada umat Hindu di negara lain yang memakai kalender Saka, maka otomatis tidak ada perayaan Nyepi.

Menyepi, berdiam diri di rumah, memusatkan pikiran pada Tuhan dan mencapai kedekatan suci terhadap-Nya. Pada prinsipnya, Hari Raya Nyepi adalah hari menumbuhkan kebahagiaan dengan mendoakan kedamaian alam semesta, dan siap membangun hidup yang suci dan berkualitas ke depannya.

Reporter: Wahyu Hidayat

Redaktur Pelaksana: Annisa Qonita A.

Editor: Ikhsanny Novira I.

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.