Kemendikbud Adakan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Simak Syarat dan Tunjangan Biayanya

LPM OPINI – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PERMAKA) pada Senin (12/4/2021) lalu. PERMAKA merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yaitu pertukaran mahasiswa antarpulau selama satu semester dengan memberikan pengalaman kebhinnekaan nusantara dan sistem alih kredit antarperguruan tinggi setara dengan 20 SKS yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pada mahasiswa dalam belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan bagi mahasiswa nonvokasi baik di PTN maupun PTS

Program ini dikhususkan bagi mahasiswa yang tengah menduduki semester 3 hingga semester 8 dan terdaftar aktif pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-Dikti) 2021. Lebih lanjut, pembukaan pendaftaran bagi mahasiswa akan berlangsung pada awal Juli 2021 dengan ketentuan persyaratan sebagai berikut:

  1. Mahasiswa hanya memiliki satu kali kesempatan untuk mengikuti dan memperoleh bantuan biaya program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan Permata Sakti 2020, tidak diperbolehkan untuk mendaftar.
  2. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 2.75 dan/atau berprestasi sekurang-kurangnya di tingkat provinsi yang ditunjukkan dengan bukti yang resmi. 
  3. Memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembangkan penalaran, wawasan, serta berintegritas, kreatif dan inovatif. 
  4. Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan nonakademik pada perguruan tinggi pengirim. 
  5. Bersedia mentaati seluruh ketentuan tertulis pada Buku POB (Pedoman Operasional Baku) Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Menanggapi jalannya program PERMAKA, Ketua Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Diponegoro, Dr. Aris Ismanto menyatakan bahwa Undip memiliki 200 target mahasiswa yang akan mengikuti PERMAKA dan tengah melakukan persiapan sebagai usaha mendorong serta menyukseskan program, yakni dengan memberikan informasi melalui media sosial dan melakukan sosialisasi kepada seluruh fakultas. 

“Kami memberikan informasi melalui platform digital dan media sosial serta melakukan sosialisasi kepada fakultas-fakultas yang kemudian dapat diinformasikan kepada mahasiswa sebagai calon peserta PERMAKA, sehingga mahasiswa dapat berkonsultasi dengan ketua program studi atau dosen pembimbing guna mempersiapkan rencana kegiatan perkuliahan semester gasal 2021/2022,” ungkapnya ketika diwawancarai melalui aplikasi instant messenger oleh LPM OPINI pada Selasa (4/5/2021).

Sistem pembelajaran dalam program ini dilaksanakan secara luring dan daring. Jumlah SKS yang dipertukarkan sebanyak 20 SKS dengan dua opsi skema komposisi sebagai berikut: (1) 20 SKS ditempuh di perguruan tinggi (PT) penerima secara luring atau (2) 10 SKS mata kuliah ditempuh di PT penerima secara luring termasuk Modul Nusantara dan 10 SKS mata kuliah ditempuh di PT mitra/PT pengirim secara daring. Pembelajaran jarak jauh (daring) menggunakan Learning Management System Spada Dikti.

Selain memberikan kesempatan bagi mahasiswa belajar di kampus lain, Program PERMAKA juga memberikan keuntungan selama keberlangsungan program melalui bantuan pembiayaan dari Lembaga Pengelola dan Pendidikan (LPDP) untuk peserta (mahasiswa). Berikut perincian sumber pembiayaan dari LPDP.

    1. Bantuan biaya transportasi tiket pesawat (kelas ekonomi) dan/atau kereta (maksimum kelas eksekutif) at cost
    2. Bantuan biaya rapid antigen sebanyak dua kali (pergi dan pulang), Rp250.000,00 untuk satu kali perjalanan 
    3. Bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) at cost maksimal Rp2.400.000,00
    4. Penerima beasiswa dari negara seperti Kartu Indonesia Pintar dan lain-lain, tidak akan menerima bantuan UKT 
    5. Bantuan biaya hidup selama empat bulan efektif kegiatan, diberikan Rp700.000,00/bulan
    6. Bantuan biaya akomodasi selama empat bulan efektif kegiatan, diberikan Rp500.000,00/semester
  • Bantuan biaya pulsa untuk mahasiswa sebesar Rp800.000,00/semester 

(akan diberikan jika belum menerima bantuan dari Kemendikbud)

Program PERMAKA tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, melainkan juga memberikan kesempatan bagi dosen maupun perguruan tinggi yang terlibat sebagai upaya meningkatkan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU).

“Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang menjadi bagian dari program Kampus Merdeka ini nyatanya memberikan dampak yang baik dengan meningkatkan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi perguruan tinggi dan memberikan kesempatan bagi dosen untuk mengeksplor ilmunya di lingkup nasional,” kata Dr. Aris.

Dengan adanya PERMAKA, ia berharap mahasiswa mampu mengembangkan minat, bakat, kemampuan, dan potensi diri, serta dapat berbaur dengan mahasiswa lain dari berbagai macam latar belakang untuk menumbuhkan rasa nasionalisme sekaligus memperluas relasi.

“Diharapkan dengan mengikuti program ini, mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan kepemimpinan dan softskill-nya, memberikan pengalaman belajar di perguruan tinggi lain melalui sistem alih kredit guna memperkuat kompetensi, dan memiliki pengalaman kebhinnekaan dengan berbagai kegiatan dengan Modul Nusantara,” pungkasnya.

 

Penulis : Dhiya Alya

Editor : Annisa Qonita

Redaktur Pelaksana : Luthfi Maulana

Pemimpin Redaksi : Langgeng Irma 

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.