Menuju Perubahan Positif: Respons Mahasiswa Terhadap Uji Coba Jam Operasional Perpustakaan FISIP UNDIP

Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) sedang melakukan uji coba jam operasional perpustakaan dengan memperpanjang jam buka hingga pukul 19.00 WIB sejak Senin (19/2). Banyak mahasiswa yang menyambut positif kebijakan ini dan menyatakan bahwa perubahan ini akan membawa manfaat yang signifikan dalam hal produktivitas dan kenyamanan belajar.
Salah satu faktor utama yang mendasari keputusan ini adalah permintaan langsung dari mahasiswa. Pustakawan FISIP Undip, Diana Nirwani mengatakan bahwa aspirasi mahasiswa menjadi pendorong utama di balik keputusan tersebut.
“Alasan pembukaan uji coba jam perpustakaan FISIP Undip adalah karena permintaan mahasiswa. Ada masukan dan aspirasi mahasiswa,” ujar Diana.
Implementasi uji coba jam operasional perpustakaan hingga pukul 19.00 WIB telah terbukti bermanfaat bagi mahasiswa FISIP Undip. Dengan waktu operasional yang lebih panjang, mahasiswa memiliki kesempatan lebih besar untuk mengakses sumber daya akademik yang tersedia, memperluas wawasan mereka, serta meningkatkan produktivitas dalam proses pembelajaran. Hal ini tidak hanya memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menyusun jadwal belajar, tetapi juga memperkuat kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Wienneta Neysa atau yang biasa dipanggil Sasa, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2022, mengatakan bahwa uji coba jam operasional ini memberikan fleksibilitas lebih bagi mahasiswa untuk menggunakan perpustakaan.
“Dulu cuma bisa stay di perpustakaan sebentar padahal tugasnya belum selesai dan udah nyaman di perpus. Sekarang kan kalau tutupnya jam 7 jadi lebih enak buat kita-kita yang selesai kelasnya sore,” ujar Sasa.
Hal tersebut juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Andrei S.M. Sirait, mahasiswa Ilmu Komunikasi 2022, bahwa trial ini memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang memiliki jadwal kuliah yang berbeda-beda.
“Sebelum adanya trial ini, jam operasional perpustakaan terbatas, misalnya pada jam 12 perpustakaan sudah istirahat. Kadang-kadang ketika saya ingin pergi ke perpustakaan, tetapi ternyata perpustakaan sudah tutup untuk istirahat. Begitu juga sebaliknya, ketika saya selesai kuliah sore, perpustakaan sudah tutup,”
“Jadi menurut saya, perpanjangan waktu ini membantu saya lebih produktif dan saya juga yakin bahwa ini tidak hanya membantu saya tetapi juga banyak mahasiswa dan mahasiswi FISIP,” sambungnya.
Tak hanya itu, Neti Fitriani seorang mahasiswa Administrasi Publik 2020 menyampaikan bahwa trial ini memberinya lebih banyak waktu untuk fokus menyelesaikan skripsinya
“Aku punya lebih banyak waktu buat liat referensi skripsi yang lagi aku gunain, terus jadi lebih fokus dan cepet ngerjain revisi skripsi dari dosen pembimbing,” ungkap Neti.

Akan tetapi, karena sosialisasi terkait kebijakan ini masih terbatas, sebagian mahasiswa mengaku belum mengetahui ada perubahan jam operasional perpustakaan.
“Belum banyak yang tau kalo ada perpanjangan jam sih, mungkin untuk ke depannya publikasi kepada mahasiswa bisa ditingkatkan lagi, mungkin dengan bekerja sama dengan himpunan mahasiswa untuk memperluas jangkauannya,” tutur Sasa.
Meski mendapat tanggapan positif, beberapa mahasiswa juga memberikan saran untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan.
“Aku menyarankan perpustakaan FISIP untuk menyediakan keset di depan pintu masuk dari tangga dalam gedung D agar sepatu yang kotor dapat sedikit dibersihkan, menyediakan air isi ulang dan dispensernya untuk mengurangi penggunaan botol plastik, menyediakan tisu di toilet untuk kebersihan, tempat sampah di dalam perpustakaan dan toilet, menambah terminal pengisian daya, serta menambah pembatas buku khusus skripsi untuk mencegah kerusakan,” Ungkap Neti.
“Sebisa mungkin dikondisikan situasi perpustakaan supaya lebih tenang. Terkadang tuh berisik, selain karena jalan untuk lewat ke Gedung D juga kadang yang di dalem tuh ketawa-ketawa atau ngobrol. Sesekali ditegur gapapa menurut saya. Karena kita sebagai manusia kadang ga sadar kalau belum ditegur, begitu juga dengan saya (bukan berarti saya ga pernah berisik),” tambah Andrei.
Melihat respon positif uji coba jam operasional layanan perpustakaan ini, mahasiswa berharap kebijakan ini dapat berlanjut menjadi jam operasional permanen perpustakaan FISIP Undip. Mahasiswa berharap civitas akademika terus memberikan kontribusi dan dukungan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Semoga perubahan ini dapat memberikan dampak positif dalam menunjang aktivitas akademik mahasiswa.
“Semoga mahasiswa bisa memanfaatkan perpanjangan jam ini dengan baik agar jam uji coba ini bisa menjadi jam tetap. Dari sana, aku berharap perpanjangan ini bisa berlanjut terus ke depannya.” pungkas Sasa.
Reporter: Salman Abduloh
Penulis: Salman Abduloh
Editor: Alivia Nuriyani
Pemimpin Redaksi: Natalia Ginting