Perayaan Hari Pendidikan Internasional Sebagai Upaya Sustainable Development Goals Setiap Tanggal 24 Januari
Sama halnya dengan pendidikan nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 2 Mei, Pendidikan Internasional pun memiliki tanggal perayaan tahunan yang diperingati di seluruh dunia. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menetapkan tanggal 24 Januari sebagai Hari Pendidikan Internasional. Perayaan ini tercetus bersamaan dengan Global Education Meeting yang diselenggarakan di Brussels Belgia pada tanggal 3 hingga 5 Desember 2018.
UNESCO, organisasi yang bergerak pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan keilmuan menjadi badan khusus milik PBB yang memfasilitasi peringatan tersebut. Penetapan Hari Pendidikan Internasional memiliki visi misi yang sejalan dengan agenda PBB di tahun 2030, yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
Dalam poin ke-empat SDGs, quality education atau pendidikan berkualitas, menegaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu kendaraan yang paling kuat dan terbukti untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Tujuan dalam pendidikan berkualitas ini memastikan bahwa semua anak, baik perempuan maupun laki-laki, menyelesaikan sekolah dasar dan menengah gratis pada tahun 2030. Selain itu, bertujuan pula untuk memberikan akses yang sama ke pelatihan kejuruan yang terjangkau, menghilangkan kesenjangan gender, dan mencapai akses universal ke pendidikan tinggi yang berkualitas.
Sejak diresmikan pada tanggal 3 Desember 2018, peringatan terhadap Hari Pendidikan Internasional memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya. Pada tahun 2022, UNESCO mengumumkan dalam laman resminya bahwa Hari Pendidikan Internasional memiliki tema Changing Course, Transforming Education. Hari Pendidikan internasional tahun ini menjadi wadah untuk menampilkan transformasi yang harus dipelihara guna mewujudkan hak dasar setiap orang atas pendidikan dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, damai, dan inklusif dengan berfokus pada upaya memperkuat pendidikan sebagai upaya publik, pengarahan terhadap transformasi digital, pemberian dukungan kepada guru, upaya menjaga kelestarian planet, dan memberikan potensi kepada setiap orang untuk berkontribusi guna kesejahteraan dunia (UNESCO, 2022).
Berdasarkan data yang dibagikan oleh UNESCO, terdapat 258 juta anak dan remaja masih belum bersekolah; 617 juta anak-anak dan remaja tidak dapat membaca dan mengerjakan matematika dasar; kurang dari 40% anak perempuan di sub-Sahara Afrika menyelesaikan sekolah menengah pertama, dan sekitar empat juta anak-anak dan pengungsi remaja putus sekolah. UNESCO menyatakan bahwa hak mereka atas pendidikan dilanggar dan hal itu tidak dapat diterima dan dibiarkan begitu saja. Selain itu, António Guterres selaku Sekretaris PBB menuliskan cuitannya di Twitter (@antonioguterres) bahwa penutupan sekolah terus mengganggu kehidupan lebih dari 31 juta siswa yang mana hal ini memperburuk krisis pembelajaran global. Ia pun mengampanyekan tagar #EducationDay untuk mengajak semua orang untuk bersatu dalam pendidikan sebagai barang publik dan prioritas politik utama. Perayaan Hari Pendidikan Internasional tahun ini berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Expo 2022 di Dubai, Sekolah Pascasarjana Pendidikan Universitas Harvard, dan Global Minnesota.
Peringatan terhadap pendidikan yang dilakukan di lingkup global ini efektif untuk meningkatkan awareness masyarakat dalam bidang pendidikan, serta memberikan kemudahan untuk mencapai cita-cita pendidikan seperti yang tertuang dalam tema besar setiap tahunnya. Meskipun kebutuhan pendidikan di setiap negara berbeda antarsatu sama lain, tak dapat dimungkiri bahwa diperlukan satu goals yang menyeluruh agar impact yang diperoleh dapat dirasakan secara global guna mendukung keberlangsungan pembangunan berkelanjutan yang menjadi agenda PBB di tahun 2030.
Penulis: Vania Trixie
Editor: Luthfi Maulana