Serial Twenty Five Twenty One: Kisah Cinta, Luka, dan Asa dari Lima Remaja
Twenty Five Twenty One adalah sebuah drama yang mengambil latar tahun 1998 hingga 2001. Drama yang tayang pada Januari 2022 ini mengangkat kisah lima anak muda dengan mimpi yang terhalang akibat peristiwa krisis ekonomi asia tahun 1998. Kompilasi yang disajikan dalam drama ini tak hanya menyajikan manisnya cinta serta indahnya persahabatan, tetapi juga perjalanan saat mereka tumbuh dewasa.
Filosofi “Twenty Five, Twenty One” digambarkan oleh kisah cinta Na Hee Do (Kim Tae Ri) dan Baek Yi Jin (Nam Joo Hyuk) yang pertama kali bertemu di usia 18 dan 22 tahun. Keduanya kemudian diceritakan jatuh cinta ketika memasuki usia 21 dan 25 tahun.
Perjalanan Na Hee Do Dalam Meraih Mimpi
Na Hee Do adalah perempuan pemimpi yang akhirnya dapat menjadi atlet anggar peraih medali emas Asian Games. Dalam lika-liku untuk mewujudkan mimpinya, Na Hee Do menyusul Go Yu Rim sebagai atlet yang diidolakan-nya. Namun, harapan Hee Do kandas ditampar realita. Rupanya, diam-diam Yu Rim masih menyimpan kenangan buruk saat ia dikalahkan dari Hee Do sewaktu kecil sehingga Yu Rim membenci Hee Do hingga beranjak remaja.
Tiba di saat pertandingan final antara Hee Do dan Yu Rim berjalan ketat. Hee Do akhirnya memenangkan pertandingan. Namun, kemenangan Hee Do menimbulkan kontroversi karena Yu Rim merasa dicurangi oleh wasit. Yu Rim menarik perhatian media karena menangis atas kekalahannya. Hee Do yang kala itu disorot oleh seluruh warga Korea Selatan merasa sangat terpuruk. Ia merasa bahwa medali emas pertamanya telah kehilangan kehormatan akibat peristiwa itu.
Romansa ‘Realistis’ dalam Drama Twenty Five Twenty One
Tak hanya menyorot konflik antara Hee Do dan Yu Rim, drama ini juga menyorot soal benih percintaan yang tumbuh di antara Hee Do dan Yi Jin, seorang anak konglomerat harus berusaha keras menghidupi diri sendiri setelah perusahaan ayahnya dinyatakan bangkrut. Dipertemukan di toko komik, awalnya hubungan mereka hanya sebatas pemberi dukungan kala satu sama lain merasa berada di titik terendah hidup mereka. Namun, lama-kelamaan, mereka mulai menyadari bahwa mereka membutuhkan satu sama lain untuk terus menjalankan hidup dengan penuh semangat dan harapan.
Selain menceritakan tentang giatnya Hee Do dalam meraih mimpi, penonton dibuat ikut merasakan kesedihan kala Hee Do mengalami kehancuran akibat kandasnya hubungan antara Hee Do dan Yi Jin. Perubahan emosi yang disajikan membuat penonton seolah-olah berada di wahana roller coaster. Hal ini disebabkan karena penonton menyaksikan hubungan mereka yang dipenuhi oleh momen pahit dan manis, hingga akhirnya hubungan tersebut berakhir pahit.
Soundtrack Unggulan Twenty Five Twenty One
Tak hanya bagus dalam alur cerita, drama Twenty Five Twenty One memiliki banyak soundtrack yang akhirnya booming, salah satunya yang berjudul “With” yang diproduksi oleh Studio MaumC. Pengisi suara soundtrack “With” diisi langsung oleh pemeran drama tersebut. Studio MaumC mengatakan bahwa para pemeran drama tersebut mampu menghadirkan suasana nyaman dan kehangatan saat menyanyikan lagu berjudul “With” tersebut. Selain itu, para pemeran Twenty Five Twenty One juga dapat memberikan emosi yang menyentuh dari pembawaan lagu tersebut.
Selama 16 episode, sambil menyajikan kisah kedewasaan yang menawan tentang kisah lima anak muda, penulis Kwon Do-Eun membuat pemirsa gelisah sehingga banyak menuai pertanyaan penuh misteri. Melalui mereka, Kwon mengambil kiasan musuh-ke-kekasih untuk berputar dan menggunakannya untuk menunjukan cinta yang terasa lebih signifikan daripada romansa konvensional.
Twenty Five Twenty One juga mencurahkan perhatian pada tantangan yang dihadapi oleh ibu yang bekerja, tetapi tidak ada satu saat pun di mana Hee Do merasa diapresiasi. Itulah sebabnya ketika setengah jalan ke episode 15, alur cerita pada Twenty Five Twenty One berubah lebih emosional karena berhasil membuat karakter dan penonton yang menontonnya merasakan patah hati yang nyata. Drama ini berusaha memperlihatkan bahwa mimpi harus diperjuangkan sekeras mungkin disertai dengan keyakinan pada diri sendiri guna memperkuat motivasi agar mimpi tersebut dapat terwujud.
Dibalik sisi positif yang dapat diambil dari drama Twenty Five Twenty One ini, terdapat juga kritik dari beberapa penonton. Mereka menuai kritik bahwa drama ini menayangkan kisah cinta tokoh yang terpaut berbeda 4 tahun, beberapa penonton menganggap tim produksi telah meromantisasi hubungan pria dewasa dengan anak di bawah umur secara terang-terangan. Hal ini lantaran Na Hee Do dan Baek Yi Jin baru bertemu ketika Na Hee Do berusia 18 tahun, sedangkan Yi Jin sudah berusia 22 tahun. Namun, hal tersebut dirasa tidak masalah karena kisah percintaan mereka sendiri baru dimulai sesuai judulnya, yakni ketika Yi Jin dan Hee Do masing-masing berusia 25 dan 21 tahun.
Dari sisi saya sebagai salah satu penonton drama ini, saya merasa kurang puas terhadap ending drama yang disuguhkan. Di akhir cerita, Yi Jin dan Hee Do terpaksa harus mengakhiri hubungan akibat merasa sudah tidak dapat mendukung antara satu sama lain. Diceritakan pula bahwa Hee Do akhirnya menikah dengan pria lain dan memiliki anak bernama Kim Eun Chae. Namun, sampai akhir, pertanyaan tentang siapa suami Na Hee Do belum terjawab sehingga meninggalkan rasa penasaran kepada penonton.
Meskipun demikian, hal tersebut tidak mengurangi keindahan alur cerita serta pengemasan pesan terkait persahabatan, mimpi, sampai percintaan dari drama Twenty Five Twenty One sendiri.
Penulis: Syarafina Salwa
Editor: Luthfi Maulana