SMA YSKI Raih Juara 1 di IIWP 2019

Semarang – Juara 1 “If I Were President” (IIWP) 2019 diraih oleh SMA Kristen YSKI. Sekolah yang berada di Jalan Sidodadi Timur No.23 Karangtempel ini mengirimkan satu tim yang beranggotakan dua siswa, yakni Evelyna Nissi Adjikusuma (Evin) dan Jordan Amadeus Soetowidjoyo (Jordan).
Dalam IIWP 2019, Evin tampil sebagai calon presiden dan Jordan sebagai calon wakil presiden.
Bagi Evin dan Jordan, “lomba orasi dan debat presiden” semacam ini baru kali pertama mereka ikuti. Persiapannya pun mendadak, terutama bagi Evin yang di tahun ini akan lulus dari bangku kelas XII SMA. “Sebenernya baru tau kalau ada lomba ini. Dikasih taunya H-7 lomba. Jadi waktu efektifnya cuma lima hari untuk latihan. Mind map-nya aja baru jadi semalem,” ungkap Evin.
Menurut mereka, saingan paling sulit dalam tiap kompetisi debat bahasa Indonesia berasal dari SMA 2 Semarang untuk sekolah negeri, sedangkan untuk sekolah swasta biasanya dari SMA Karangturi dan SMA Terang Bangsa. “Agak susah juga, kan di sini (IIWP 2019) ‘ketemu’ SMA 2 lagi tadi,” tambah mereka.
Evin telah mengikuti banyak kompetisi debat bahasa Indonesia, sedangkan Jordan lebih fokus ke kompetisi debat bahasa Inggris. “Kalau pengalaman nggak dapat juara 1 sih pernah kecewa. Tapi sebelumnya, tiap H-1 lomba, saya selalu bilang ke diri sendiri buat lakuin yang terbaik, bukan untuk menang. Saya menganggap, menang itu hadiah,” kata Evin.
“Dulu saya juga pernah kalah dalam lomba debat. Jujur aja kecewa, ngerasa kita udah usaha, tapi ternyata kalah. Setelah itu, aku jadiin kekalahan dalam lomba itu jadi pengalaman. Dan aku masih terus belajar. Kalau aku belum menang, berarti aku belum maksimal. Kalau aku maksimal, pasti menang,” imbuh Jordan.
Evin-Jordan mengaku puas dengan hasil yang didapatkan dengan usaha keras di IIWP 2019 ini. Apalagi jenis lomba ini tergolong dunia baru bagi mereka. “Kalau bisa untuk tahun berikutnya, peserta yang ikut lebih banyak lagi. Sebenarnya babak dua dipilih enam tim, tapi kan kita udah enam tim, jadinya nggak ada penyisihan babak dua. Dan ke depannya semoga juri bisa lebih responsif terhadap peserta. Selain itu, aturannya juga mohon dipertegas untuk suporter,” saran Evin.
Mereka berharap, pemuda Indonesia, khususnya para pelajar, dapat lebih giat belajar dari berbagai sumber untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta lebih melek politik. Anak muda yang kini sering disebut “generasi milenial” sudah seharusnya lebih maju dalam hal pendidikan karena dalam hidupnya telah ditunjang oleh kecanggihan teknologi. Tentunya hal tersebut sangat memudahkan mereka untuk mengakses bahan bacaan atau ilmu. Sehingga, daya pikir kritis, kreativitas, dan inovasi mereka dapat terus dikembangkan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik di masa depan.
Oleh : Annisa Qonita Andini
Editor : Gita Nindya Elsitra
Redaktur Pelaksana : Dian Rahma F. A