Potret sosialisasi Juknis Pemira FISIP Undip 2023 pada Senin (6/11). (Sumber: Aulia Retno / LPM Opini)

 

Komisi Pemilihan Pemira Raya (KPPR) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro resmi membuka rangkaian acara Pemilihan Raya (Pemira) FISIP tahun 2023. Rangkaian acara Pemira dimulai dengan pelaksanaan sosialisasi petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan Pemira pada Senin (06/11) di Auditorium FISIP Undip. 

Ketua KPPR FISIP Undip, Awaludin Murtadho, menyatakan jika sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan dan gambaran menyeluruh baik bagi seluruh calon yang akan terlibat maupun mahasiswa FISIP sebagai calon pemilih pada Pemira ini.

“(Tujuan diadakannya) untuk dapat memberikan pemahaman dan gambaran kepada calon senator, calon ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan wakil ketua BEM, dan juga untuk mahasiswa FISIP terkait Pemira. Untuk para calon peserta Pemira itu diharapkan ini bisa memberikan pemahaman lah terkait dengan bagaimana proses pendaftaran, strategi kampanye, dan teknis pemilihan suara baik melalui media cetak maupun online,” ucap Awaludin Murtadho kepada LPM Opini pada Senin (6/11).

Lebih lanjut, mengingat Pemira yang juga akan melibatkan mahasiswa secara umum menjadi alasan KPPR FISIP Undip melakukan sosialisasi sebagai pembuka dari seluruh rangkaian kegiatan Pemira. Awaludin berpendapat jika sosialisasi ini merupakan bentuk pendekatan yang inklusif untuk meningkatkan pemahaman tentang proses pemilihan dan peran mahasiswa dalam pesta demokrasi tingkat kampus tersebut.

“Pemira kan melibatkan mahasiswa secara umum juga ya, nantinya mahasiswa akan memilih siapa yang akan menjadi pemimpin mereka di senat dan juga BEM. Sehingga dalam hal ini, target sosialisasi ini salah satunya adalah mahasiswa umum agar mengetahui teknis dari pemilihan suara,” ungkapnya.

 

Langkah Antisipatif KPPR Berkaca pada Permasalahan Pemira Tahun Lalu

Menyinggung permasalahan krisisnya pasangan calon (paslon) ketua dan wakil ketua BEM yang terjadi di tahun lalu, Awaludin mengaku belum dapat memastikan apakah hal yang sama akan terulang kembali atau tidak. Namun, dirinya berkomitmen untuk lebih memperkuat kaderisasi di Organisasi Mahasiswa (Ormawa). 

“Terdapat kaderisasi yang cukup lemah dari Ormawa. Sehingga dalam hal ini, saya juga tidak bisa memastikan apakah ada kekosongan paslon entah satu atau dua dari masing-masing. Dulu, senator juga kalau nggak salah dari Hubungan Internasional (HI) cuma ada satu orang padahal kuotanya ada tiga,” ungkapnya.

Selain terjadinya krisis pasangan calon, Pemira tahun lalu juga mendapatkan sedikit partisipasi dari mahasiswa. Mengenai hal ini, Awaludin menyampaikan bahwa KPPR kali ini akan merencanakan sosialisasi yang lebih masif kepada mahasiswa umum untuk menggaet minat mahasiswa dalam berdemokrasi. 

“Tahun lalu itu kurang masif dalam melakukan sosialisasi kemudian terkait konsep dasar pemira kepada mahasiswa umum. Mungkin nantinya kita akan berkoordinasi dengan komandan tingkat (komting) angkatan untuk nantinya dapat memasifkan lagi pemahaman mengenai Pemira ini,” paparnya.

Masalah lainnya yang juga menjadi langganan dalam rangkaian acara Pemira adalah molornya waktu kegiatan rangkaian Pemira. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya yang setiap kegiatan mengalami keterlambatan, Tim KPPR menyatakan bahwa hal tersebut terjadi karena kendala peminjaman tempat kepada pihak akademik.

“Sebenarnya ngaret atau molor itu berkaitan dengan peminjaman tempat kepada pihak akademik. Yang menjadi kendala itu tadi auditorium ini malah dipakai oleh birokrasi, inilah yang menjadi faktor mengapa kita ngaret-nya begitu lama,” ungkap Awaludin.

Awaludin mengungkapkan jika faktor tersebut di luar kendali tim KPPR sehingga hal yang bisa diusahakannya pada Pemira kali ini hanyalah mengikuti pentunjuk teknis.

Jadi salah satu faktornya (molor) tidak bisa dikontrol oleh pihak tim KPPR. Untuk ke depannya ya sudah sesuai petunjuk teknis,” imbuhnya.

 

Roadshow, Linimasa, serta Akses Informasi Pemira FISIP Undip 2023

Terkait roadshow yang dapat dilakukan oleh pasangan calon ketua dan wakil ketua BEM, Awaludin menjelaskan bahwa KPPR tidak menyediakan fasilitas seperti tempat, akan tetapi mereka memberikan dukungan dengan menyediakan surat peminjaman tempat kepada para calon yang akan melakukan roadshow

“Nantinya dari KPPR benar-benar tidak memfasilitasi (tempat), tapi dari kami akan memberikan surat peminjaman tempat. Untuk pengirimannya diserahkan kepada calon ketua dan calon wakil ketua,” terangnya lebih lanjut.

Terkait linimasa rangkaian kegiatan Pemira, sesuai dengan Juknis, pendaftaran peserta Pemira akan dilakukan pada tanggal 8 hingga 16 November 2023. Sementara itu, hari-H pemungutan suara akan dilaksanakan pada 30 November 2023.

KPPR  sendiri menegaskan bahwa keberjalanan rangkaian acara pemira nantinya harus sesuai dengan linimasa yang telah ditentukan oleh Senat Mahasiswa dalam juknis Pemira tersebut. Meskipun demikian, Awaludin tidak memungkiri akan adanya perubahan linimasa kegiatan Pemira. Tetapi, tim KPPR menyatakan akan berkomitmen untuk tetap berpegang pada linimasa yang telah ditetapkan tersebut.

Timeline ini harus sesuai dengan apa yang sudah ditentukan oleh Senat Mahasiswa sehingga ya harus sama seperti apa yang ada di juknis tadi. Harus sama timeline-nya,” uangkapnya Awaludin.

Adapun akses informasi terkait pemira, KPPR menekankan bahwa template surat dan persyaratan lainnya akan dipublikasikan melalui akun Instagram mereka, termasuk dengan booklet Juknis Pemira. 

“KPPR akan mempublikasikan (semua informasi terkait Pemira) di Instagram termasuk dengan booklet Juknis Pemira.” Pungkas Awaludin.

 

Reporter: Aulia Retno, Alivia Nuriyani

Penulis: Bintang Suci

Editor:  Alivia Nuriyani, Almira Khairunnisa

Pemimpin Redaksi: Almira Khairunnisa

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.