Sumber: Web fisip.undip.ac.id

Universitas Diponegoro (Undip) membuka kelas internasional untuk jenjang Sarjana, yakni International Undergraduate Program (IUP) yang dirancang sebagai kelas khusus dengan bahasa Inggris sebagai media komunikasi dalam aktivitas belajar mengajar di kampus. Kelas IUP dirancang untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing global serta memberikan kesempatan luas bagi calon mahasiswa nasional dan internasional. Sesuai dengan Peraturan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 4 Tahun 2020 tentang Peraturan Akademik Bidang Program Sarjana Universitas Diponegoro, pada Pa s a l 8 aya t 1 menyatakan bahwa program kelas internasional diselenggarakan pada program sarjana kelas reguler yang telah terakreditasi A.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menghadirkan empat program studi dengan kelas internasional, di
antaranya Ilmu Komunikasi, Ilmu Pemerintahan, Administrasi Bisnis, dan Administrasi Publik. Mahasiswa IUP
diwajibkan untuk mengikuti International Exposure sebagai salah satu syarat kelulusan dengan harapan mendapatkan pengalaman mengenai suasana belajar dan wawasan pengetahuan yang lebih luas di universitas luar negeri. International Exposure atau paparan internasional yang dapat diikuti oleh mahasiswa dapat b e r b e n t u k short  course (summer course/winter course), student exchange, dan Credit Transfer System program (CTS program). Lantas, bagaimana keberjalanan sistem belajar mengajar mahasiswa IUP FISIP Undip hingga kesiapan fakultas dalam memfasilitasi mahasiswa kelas internasional dalam persiapan International Exposure?

 

Sejauh Mana Metode Kurikulum Kelas Internasional di IUP FISIP Undip?

IUP menawarkan kurikulum berstandar internasional yang didukung dengan proses perkuliahan menggunakan
bahasa Inggris sepenuhnya dalam melakukan kegiatan belajar mengajar maupun diskusi interaktif antar mahasiswa. Perbedaan bahasa pengantar yang digunakan dalam proses belajar mengajar tersebut yang membedakan kelas IUP dengan kelas reguler. Hal ini juga dirasakan langsung oleh Bilghis Savita, selaku
mahasiswa IUP FISIP program studi Ilmu Komunikasi angkatan 2022 mengenai proses belajar mengajar di kelas.

“Sejauh yang aku dapat sekarang, semua dosen bakal pake bahasa Inggris buat jelasin materi kuliah. But sometimes, mereka bakal pake bahasa Indonesia, tapi biasanya mereka bakal izin dulu. Untuk diskusi biasanya pakai bahasa Inggris,” ungkapnya saat dihubungi oleh OPINI via pesan WhatsApp pada Sabtu (23/03).

Dari segi kurikulum, tidak ada perbedaan signifikan antara kelas internasional dan kelas reguler karena konsentrasi IUP FISIP sama dengan kelas reguler, akan tetapi dalam pembelajarannya disesuaikan dengan kurikulum kelas internasional tingkat universitas. Hal ini membuat mahasiswa masih kebingungan dalam membedakan kurikulum yang dipakai pada kelas internasional dan reguler selain dari segi bahasa pengantar dalam proses belajar mengajar. Ega Nandana Rafif, mahasiswa IUP Ilmu Pemerintahan angkatan 2022 , menjelaskan bahwa dosen menggunakan acuan kurikulum sesuai dengan kebijakan universitas maupun fakultas.

Nah, ini sebenarnya yang menjadi pertanyaan pribadi kita anak IUP, mungkinkalo dilihat di kurikulum yang ada di website FISIP masih sama dengan anak reguler. Aku sendiri mempertanyakan apa bedanya IUP dan reguler kalo kurikulumnya sama, tapi satu dua dosen kadang memilih untuk menggunakan referensi mereka sendiri untuk anak IUP Ilmu Pemerintahan. But mostly, the lecturer use the curriculum from the univ or faculty,” jelasnya saat dihubungi oleh OPINI via pesan LINE pada Selasa (20/03).

Meskipun kurikulum yang diajarkan sama, tetapi pengalaman serta suasana belajar mengajar di kelas internasional FISIP Undip tetap berbeda. Bilghis mengungkapkan lebih lanjut mengenai pengalamannya di kelas IUP Ilmu Komunikasi.

“Aku berharap nantinya mungkin bakal ada perbedaan yang significant tentang apa yang kita pelajari walaupun kurikulum yang diajar sama, aku ngerasa IUP get more chance buat ngerti materi lebih dalam karena
lebih intense dan sedikit orangnya,” ungkapnya.

Safira Salsabilla selaku mahasiswa IUP Administrasi Publik angkatan 2022 merasakan hal yang serupa terkait suasana belajar mengajar yang lebih intens di kelas internasional FISIP Undip, sehingga pengalaman belajar yang didapat oleh mahasiswa IUP jelas berbeda dengan mahasiswa reguler. 

“Interaksi antara dosen dan mahasiswa lebih dekat, karena kelas IUP mahasiswa lebih sedikit dari reguler jadi lebih mudah berinteraksi dengan dosen. Sama biasanya dosen yang ngajar untuk kelas IUP engga hanya dari FISIP tapi juga dari fakultas lain,” ujarnya saat diwawancara oleh  OPINI  via pesan WhatsApp pada Selasa (26/03).

Menanggapi kebingungan mahasiswa terkait kurikulum kelas IUP yang sedang berjalan, Wakil Dekan bidang Sumber Daya FISIP Undip, Ika Riswanti Putranti, menerangkan bahwa kurikulum yang ada di IUP Undip didesain sama dengan kelas reguler, karena konsentrasi program studi sama dengan kelas reguler. Saat ini, pengelola IUP FISIP Undip masih dalam tahap penyusunan dan pengembangan kurikulum yang lebih menjawab kebutuhan mahasiswa IUP serta pasar yang ada. 

“Terkait dengan kurikulum, memang kurikulum yang ada di IUP Undip saat ini desainnya sama dengan kelas reguler karena konsentrasinya sama. Cuma saat ini kita sedang menyusun proses kurikulum baru, para pengelola IUP dan para Kaprodi sedang menyusun satu kurikulum yang lebih menjawab kebutuhan yang ada di IUP serta menjawab pasar yang ada di IUP,” jelasnya saat diwawancarai secara langsung oleh OPINI  pada Jumat (05/04).

 

Sudah Sesuaikah Biaya Pendidikan dengan Sarana Belajar Mengajar ?

Mahasiswa kelas internasional wajib menyelesaikan International Exposure sebagai salah satu syarat kelulusan. Banyak persiapan yang harus dilakukan oleh mahasiswa kelas internasional sebagai bekal untuk International Exposure, salah satunya mencari informasi lebih dalam mengenai universitas mitra yang dituju dan terkait Exchange Opportunity yang disediakan oleh fakultas. 

Meninjau pada laman website pmb.undip.ac.id, biaya pendidikan mahasiswa kelas internasional FISIP Undip berada pada kisaran Rp15.000.000,00 sampai dengan Rp20.000.000,00. Biaya pendidikan tersebut diimbangi dengan fasilitas yang disediakan oleh fakultas seperti peningkatan layanan ruang kelas untuk belajar mengajar, kualitas dosen, hingga tersedianya layanan International Office (IO) untuk membantu mahasiswa kelas internasional untuk konsultasi terkait kendala dan mentoring mengenai persiapan International Exposure. Sayangnya, dengan biaya pendidikan tersebut dan fasilitas yang tersedia, mahasiswa IUP FISIP Undip belum mendapatkan double degree (gelar ganda) dan masih terus diupayakan untuk tahun berikutnya. Hal ini dituturkan oleh Safira Salsabila selaku mahasiswa IUP Administrasi Publik angkatan 2022. 

“Untuk fasilitas sudah bagus, karena kelasnya nyaman buat belajar. Untuk dosen kelas IUP sebenarnya sudah oke juga karena biasanya untuk beberapa matkul yang spesifik, seperti berkaitan dengan hukum kita diajar langsung oleh dosen dari Fakultas Hukum, atau matkul yang dalam ranah bisnis seperti kewirausahan diajar langsung oleh dosen dari FEB karena materinya disampaikan langsung oleh dosen yang berada dalam bidangnya.  Untuk UKT 20 juta menurut aku terlalu mahal karena di belum dapat untuk double degree, mungkin akan worth it kalo IUP FISIP Undip punya program double degree, karena di universitas lain UKT angka segitu sudah mendapat double degree,” ungkapnya saat diwawancara oleh  OPINI  via pesan WhatsApp pada Selasa (26/03).

Sampai saat ini, belum ada mahasiswa kelas internasional yang mengeluhkan biaya pendidikan bagi mahasiswa kelas internasional ke pihak BEM FISIP Undip dan Dekanat FISIP Undip. Hal ini dijelaskan langsung oleh Fadilla Ayu selaku Ketua Bidang Advokesma BEM FISIP 2024. 

“Sejauh ini jarang ada keluhan mengenai IUP, karena Advokesma sejauh ini lebih banyak menangani keluhan biaya pendidikan mahasiswa reguler sedangkan mahasiswa IUP lebih ke ranah Harkam,” jelasnya saat ditemui langsung oleh OPINI  pada Selasa (20/03).

Menanggapi persoalan gelar yang ditanyakan oleh mahasiswa IUP FISIP Undip, Ika Riswanti Putranti menjelaskan bahwa join degree masih terus diupayakan dengan berbagai universitas luar negeri. 

“Terkait dengan exchange, untuk saat ini join degree di Undip masih terus diupayakan dan di FISIP juga masih terus diupayakan dengan berbagai universitas seperti di Korea, Australia, dan Eropa,” terangnya.

 

Tersedianya Layanan International Office dan Waiver Opportunities Fee bagi Mahasiswa IUP Fisip Undip 

FISIP Undip telah menyediakan IO atau kantor internasional bagi mahasiswa sebagai layanan untuk membantu mengatasi tantangan yang mereka hadapi selama proses belajar mengajar dan memberikan nasihat tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk pertukaran pelajar. Setiap program studi IUP memiliki koordinator IUP dan staf IO untuk selalu siap siaga dalam menangani kebingungan mahasiswa kelas internasional serta memudahkan mahasiswa untuk memperoleh informasi seputar program exchange. Mahasiswa kelas internasional diharapkan dapat lebih aktif menggunakan layanan yang disediakan oleh FISIP Undip. Safira mengungkapkan bahwa staf akademik responsif dalam membantunya mengurus dokumen yang diperlukan untuk kebutuhan exchange dan memberikan informasi terkait program exchange. 

“Untuk fasilitas pelayanannya sudah oke, karena FISIP punya bagian staf akademik yang khusus mengurus mahasiswa IUP untuk program exchange. Mereka juga memberikan pelayanan mengenai informasi program exchange dan membantu mengurus dokumen yang diperlukan untuk kebutuhan exchange, serta responsif membantu mahasiswa IUP mempersiapan exchange,” ujarnya.

Selain itu, pengalaman penggunaan layanan IO juga dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa, salah satunya diungkapkan oleh Bilghis. 

“Untuk fasilitas pelayanan sendiri aku merasa terbantu sama staf Ilkom karena helpful dan bisa ditanya apa-apa,” jelasnya.

FISIP Undip juga menawarkan waiver opportunition fee atau keringanan biaya pendidikan untuk membantu mahasiswa IUP terkait mobility exchange dengan beberapa universitas yang telah bermitra dengan layanan waiver fee.  Hal ini juga dijelaskan secara langsung oleh Wakil Dekan bidang Sumber Daya FISIP Undip, Ika Riswanti Putranti terkait skema dari waiver opportunition fee.

“Terkait mobility exchange, anak IUP diberikan waiver opportunition fee, Undip termasuk keren tuh bisa melobby universitas tujuan untuk bisa diberikan waiver university fee. Itu salah satu fasilitas yang di kasih sama Undip karena ga semua program IUP di universitas lain memberikan fasilitas itu. Waiver opportunition fee itu setara dengan scholarship dan itu semisalnya kalau harus bayar juga mahal. Tetapi, ada beberapa universitas yang diluar mitra yang sudah di lobby itu bayar misalnya Universitas di Australia yang belum ada kerjasama dengan waiver itu tetap bayar, tetapi kalau memilih yang sudah ada waiver itu tidak bayar,” terangnya.

 

Strategi dan Harapan Mahasiswa untuk meningkatkan kualitas IUP FISIP Undip 

Harapan baik kerap dilontarkan juga oleh mahasiswa FISIP Undip untuk membangun proses belajar mengajar yang nyaman. Safira menyampaikan harapannya mengenai jumlah calon mahasiswa kelas internasional yang perlu ditingkatkan lagi dengan program pertukaran pelajar yang diimbangi dengan double degree bagi mahasiswa kelas internasional. 

“Harapannya yang pasti bisa lebih baik lagi dengan menarik calon mahasiswa lainnya agar tertarik dengan IUP dan IUP bisa berkembang lebih baik juga di FISIP Undip,  selain itu bisa menjalin kerja sama dengan universitas luar lainya yang lebih banyak dan berkembang tidak hanya program pertukaran pelajarnya saja. Namun juga double degree,” ungkap Safira.

 Selain itu, Bilghis juga menyampaikan harapannya untuk mengadakan sesi konsultasi terjadwal bagi mahasiswa terkait persiapan program pertukaran pelajar agar para mahasiswa dapat lebih terarah dan matang dalam mengambil langkah untuk International Exposure.  

“Harapannya ke depannya mungkin tiap anak IUP bakal dikasih session konsultasi terjadwal untuk exchange program. Jadi kita punya arahan yang lebih jelas untuk universitas yang lebih baik kita ambil sebagai tempat exchange. Mungkin fasilitas yang didapat sama IUP bisa ditambah, dan semoga konversi SKS akan lebih mudah,” ujarnya.

FISIP Undip juga memiliki strategi dalam meningkatkan proses belajar mengajar yang berkualitas dengan meningkatkan kualitas tenaga pengajar, layanan kelas, dan pengembangan kurikulum kelas internasional guna meningkatkan minat calon mahasiswa untuk bergabung dalam program International Undergraduate Program (IUP) FISIP Undip. Hal ini dijelaskan oleh Ika Riswanti Putranti selaku Wakil Dekan bidang Sumber Daya FISIP Undip. 

“Untuk IUP community yang jelas kita akan terus meningkatkan SDM tenaga pengajarnya, karena saya lihat keluhannya mahasiswa IUP masih ada beberapa tenaga pengajar yang menggunakan bahasa Indonesia. SDM kita upayakan, dosen kita berikan pelatihan dan sebagainya. Kemudian beliau-beliau kita kirim untuk exchange, untuk visiting scholar dan visiting professor, kita juga terus mengundang profesor dari universitas terkemuka luar negeri yang memiliki reputasi internasional untuk memberikan lecture. Kemudian layanan kelas masih terus kita tingkatkan, kita masih banyak melihat kekurangan di dalam layanan kelas kita supaya lebih nyaman dan lebih kondusif,” terangnya. (Aurell)

Penulis: Sabrina Aurellia Putri

Editor: Cheryl Lizka Yovita

Redaktur Pelaksana: Tarisha Putri Ramadhanti

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.